Total Tayangan Halaman

Selasa, 28 Agustus 2012

Seharusnya aku sudah tidak bisa mengingat cerita ini

mungkin dampak kelamaan tidur, mimpi saya menggali terlalu dalam sampai pada sebuah peti yang telah tertimbun. sampai beberapa jam saya belum bisa menghilangkan bayangan imajiner itu. sebuah momen yang sebenarnya sederhana terbersit.
dalam perjalanan pulang kencan yang terlalu awal karna wanita itu mendadak sakit kepala, tiba-tiba, dia memintaku menghentikan kendaran. "kenapa? mau muntah?"
"ndak,
cuma liat ada gerobak batagor, jadi pengen"
yah. . dasar perut melayu, nyawa di ujung tanduk pun perut punya pikiran sendiri. kami pun menyambangi gerobak batagor tersebut, lha. . dagangane ada tur kok suwung. aku tanya pada pedagan sebelah yang lagi asoy pasang tenda,
"yang jual mana pak?"
"tadi pamitnya sholat mas, ditunggu aja"
kami mulai menunggu, 5menit, 10menit, 20menit, penjual batagor tak kunjung datang,
"pulang aja yuk, kamu udah merem melek gitu"
"ndak, kamu kalo mau pulang duluan aja. aku mau nunggu"
"pengen banget ya?"
dia malah melet. cah kenthir. akhirnya setelah menit yang tak terhitung, penjual batagor itu datang. memesan dua porsi, kami kembali berboncengan pulang. di jalan aku nanya lagi "itu batagornya enak banget ya, sampe segitunya"
"ga tau, aku juga belum pernah nyicip"
"elah, terus kenapa coba?"
"aku cuma ga mau, yang jual tadi mikir gara2 ditinggal ibadah rejekinya hilang"
jleb. . hujan panah.
sama sekali ga kepikiran. dia, yang notabenenya memiliki agama yang berbeda, yah. . siapa sangka sakit kepalamu ternyata spesial dan kencan pendek itu kencan terakhirmu di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar