Total Tayangan Halaman

Minggu, 26 Oktober 2014

tehe.. maaf lama ga update. aku sibuk dengan proyek ini


dan untuk mengikuti perkembangannya, pantau aja di

@raggedytale. iya, twitter. follow aja.

btw chance komik ini di share gratis kecil lho :3 aku engennya cetak soalnya

Senin, 18 Agustus 2014

Rabu, 23 Juli 2014

bagimu bagaimana aku?

Bagimu, kalau aku aneh ketika mendekatimu, pada dasarnya itu disebabkan olehku yang sedang menawarkan bagaimana aku kepadamu jika menjalani hidup monoton bersama.

mungkin kamu wanita yang menyukai kejutan, mencari lelaki yang baru menunjukan aselinya setelah meranjang.

bagimu berapa nilaiku, kamu sudah tahu, aku lelaki aneh, yang tidak menunjukan usaha ekstra mendekatimu. biar kusimpan kejutan- kejutanku untukmu untuk berpuluh- puluh tahun kedepan jika kamu mau tetap denganku.

*terinspirasi iklan downey di youtube. iya, inspirasinya dari iklan itu, bukan karena aku ditolak. diabaikan sih iya

Senin, 30 Juni 2014

yang nahi munkar dengan mendukung ditutupnya Dolly itu sudah siap amar maruf dengan meninggikan derajat si mantan PSK belum? sono, kasih kerjaan bersih, atau dikawinin jg boleh. jangan cuma bawa- bawa agama tapi ga ngasih solusi

cita-cita paling tulus

kalau aku tidak salah, cita- cita mulai didoktrinkan kepada anak manusia bahkan sejak mereka belum mengerti siapa sebenarnya yang ngomong nyuruh jadi ini itu tersebut. kalau tidak percaya, coba dengarkan berbagai macam variasi lulabi yang disenandungkan orang tua si anak itu. dari yang sesederhana "cepat besar" hingga "besok gede harus jadi ketua PBB". tidak masalah. harapan orang tua selalu tulus kok.

tapi bagi anak manusia sendiri, yang belum bisa disebut 'orang', mereka benar- benar mengenal mimpi sepertinya begitu mulai mengerti macam- macam profesi; seperti polisi, dokter, maupun astronot.

aku masih ingat ketika kecil, dulu almarhum Pak Etan (1929-1993), simbah kakung dari garis keturunan ibuku, menunjukan sebuah gambar di koran, ketika menggendongku berjalan-jalan lalu beristirahat di gardu ronda depan rumah. katanya itu gambar UGM. kampus terbaik di Indonesia katanya, dimana semua 'murid'nya orang pintar- pintar. dia bercita- cita aku ketika besar nanti aku kuliah di situ. sudah kuturuti, dan aku bingung sekarang, karena dia mau aku kuliah di UGM, tidak bilang jadi lulusannya. makanya sekarang aku terombang- ambing bersama gelar mahasiswa generasi tua. apakah aku harus lulus demi masa depanku atau mempertahankan cita- cita Pak Etan? ini dilema hidupku.

kembali membahas cita- cita. kupikir cita- cita yang paling murni adalah cita- cita yang diungkapkan ketika masih kecil; ketika tidak terhalang alasan rasional duniawi semacam; biaya pendidikan dokter mahal, jadi polisi banyak dicibir, jadi astronot.. emm.., pokoknya gitu deh. mungkin banyak yang sudah lupa dengan cita- citanya semawaktu kecil, sebelum hari ini pun aku sebenarnya juga lupa. sampai sore tadi, ibu Rubianti, datang kerumah untuk membahas ini dan itu bersama bapak ibuku.

sekedar informasi saja, ibu rubianti ini dulu adalah guru TK dimana, aku, wiga- dan wima menempuh pendidikan pertamakali. sekarang beliau sudah menjabat menjadi kepala sekolah TK itu. dan kenapa beliau maen kerumah, karena bapakibuku adalah dewan dari TK itu. 

ketika aku keluar dari kamar untuk menyapa Bu Rubi, aku melihat wajahnya yang masih tampak muda dengan sumringah menyambutku.

"yaampun, ini dhik wita sekarang sudah besar. tinggi banget. masih inget saya tidak? saya bu rubi, dulu pas TK saya yang ngajar kamu blablablabla.."

reaksiku masih biasa saja, udah sering nanggepin orang kaget lihat bentukku ini. tapi ada satu kalimat dari bu rubi yang membuat aku terdiam, mikir. mau tahu apa?

"eh, dhik wita tahu tidak? ibu masih inget dhik wita itu satu- satunya murid ibu yang ketika ditanya 'cita-citanya apa?' dijawab 'mau jadi tuhan'."

Ya tuhan, jika benar itu terjadi, itu aku masih polos, jangan dianggap serius. aku tidak bisa renang. jangan kau belah lautan untuk menenggelamkanku.

Minggu, 22 Juni 2014

"Ya Tuhan, jika ia adalah jodohku, langsung saja"

_Wita, jam segini belum makan
"i stole your heart and now i've led your hope into something romantic. but the worst thing is i knew. i knew this would happen. this is what always happens. i took you with me because i was vain. because i wanted to be adored. look at you, glorious girl(s). the girl who waited for my proposal. i'm not into you. i really am just a raggedyboy with his toybox. and it's time we say each other as we really are. dear, it's time to stop waiting"

_wita, kepada.. ah sudahlah

tips dan trik berdoa

judulnya garing banget. biar,
seriusan, kali ini aku mau bahas yang rada religius gitu, kan udah mau puasa, ya kan?

jadi kadang ada kan orang yang ngeluh kenapa udah rajin berdoa tapi tidak pernah terkabul. ada aja. tapi lihat lagi deh, introspeksi diri, udah bener belum kamunya. bukaan, bukan menyoal dalam bagaimana kamu berperilaku, tapi bagaimana kamu berdoa.

okelah, kamu berdoa kepada Yang Maha Mendengar (kalo kamu percaya sih) jadi kamu yakin Dia tidak mungkin beralesan "elu sih berdoa bisik- bisik" ketika kamu nanti sudah mati lalu protes kepada-Nya. yakin deh dia pasti denger, tapi sekali lagi,

doa mu udah bener belum?

aku ga ngomongin gimana tataara berdoa, itu terserah kamu. toh esensinya sama. mau mendayu- dayu sampe nangis atau mau pakai bahasa Arab seperti pada agama tertentu. terserah, tapi gini;

berdoalah yang detail, biar Dia Yang Maha Suka Bercanda itu tahu kamu sedang serius. contohnya, biasanya sih orang berdoa kayak gini

"semoga aku lulus"

iya, doa sesederhana itu juga didengarkan, kalau endak sia- sia gelar MAHA itu. oke, mari kita menyatukan persepsi bahwa;

Dia hanya butuh sedetik untuk membuat keajaiban, tidak perlu antri.

lalu kenapa doamu belum datang- datang juga ACC nya?

ahli agama akan bilang "nanti akan datang di saat yang tepat. rencana-Nya pasti indah. okelah, kurang ajar kalau kubilang itu mbelgedes. tapi kita bisa mempersempit resiko dengan doa seperti ini;

"luluskan aku dari ujian lalala pada tanggal lalala bulan lalala tahun lalala, bisa kan? masak endak"

karena kalau tidak begitu, bisa saja doamu terkabul terlambat, ketika kamu sudah tidak butuh, ketika kamu ternyata lulus pada tahun berikutnya. perkara tetap tidak terkabul, yasudah. setidaknya kemungkinan kamu menyalahkan diri jadi sedikit terminimalisir, karena selain usaha yang maksimal, doamu juga.

jadi ketika nanti kamu melihat bintang jatuh, berdoanya yang lengkap begitu. doanya yang cepet, kan kesempatannya ga lama, seperti jeda diantara dua kotbah jumatan. kalau perlu ditulis, biar kamu ga menghabiskan waktu yang berharga itu untuk menggumam

"eeee... enakan doa apa ya"

btw, aku punya teori.

berawal dari erita ini.
aku kan ibadahnya ga rajin, apalagi berdoa. tapi kemaren aku embuh kenapa mau- maunya jumatan. buat kegiatan aja gitu, biar kalau ditanya
"sekarang kegiatan sehari- hari kamu apa?"
bisa kujawab dengan jujur
"jumatan"
nah, diantara dua kotbahnya, aku berdoa bisa memiliki action figure Garo, selambat- lambatnya akhir bulan ini. karena sudah berbulan- bulan aku mencari- cari di internet tidak nemu yang jual. nah, malamnya, ada yang posting di FB menjual barang yang aku cari ini, hebatnya lagi, dia menjualnya di pameran mainan yang lagi berlangsung di kotaku. singkat cerita hari Sabtu mainan itu sudah dalam genggamanku.


pelajaran apa yang kupetik?
iya, sederhana saja, dengan jarang- jarang berdoa, kuota jatah keterkabulan doaku masih utuh, sehingga tidak ada pending- pendingan. tidak seperti orang yang saban harinya menitikkan mata mengeluh minta ini itu kepada Tuhan.

 kak, kuotamu habis keseringan dipakai untuk mendoakan harapan yang sudah di ACC untuk waktu yan lain. ciptaan Tuhan itu tangguh. kalau kamu mengeluh seperti itu, kamu melecehkan Tuhan.


Rabu, 18 Juni 2014

"Pak ustad, kalau anda memang percaya Allah maha mendengar, ngapain situ menggombali-Nya pakai Towa?"

_Wita, siapalagi sih

Sabtu, 14 Juni 2014

"apalah yang lebih puitis, selain menyamarkan pemikiranmu dalam bentuk canda ramah"

_Wita, anak Suwondo

Selasa, 10 Juni 2014

Yang Begini Juga Kasih Sayang

itu adalah kasih sayang, yang kuberikan padamu, dalam wujud teka- teki silang yang telah kuisi, biar kamu tidak pusing

itu adalah kasih sayang, yang tidak semegah rembulan menerangi malammu

itu adalah kasih sayang, yang kuberikan padamu. meski tidak semewah sepedamotor dari orangtuamu

itu pun kasih sayang, dalam wujud esensi yang kubiarkan kau miliki

itu adalah kasih sayang dariku, yang kuikhlaskan untukmu. masabodoh bagaimana kau akan membalasnya. cuma duaribu ini.

inilah aku, yang menyayangimu, yang kalau kau mau akan menjagamu, meski aku tidak sekuat Merkurius yang dibakar Matahari

inilah aku, yang tertuduh tukang gombal, mencoba meyakinkanmu. mengamini setiap kalimat sebelumnya saat ini. tanpa menjanjikan masadepan. karena aku manusia.

inilah aku, yang takut menjadi malaikat, karena dengan begitu aku tidak bisa menyatu denganmu






ps: itu pun TTS, meski kuisi tanpa menengok ke pertanyaannya, maupun kunci jawaban

Senin, 09 Juni 2014

"Cintaku itu murah, kakak. semua orang bisa membayarnya. tapi kepada siapa hati ini kujual, itu urusanku"

_Wita, kepada yang nanya kenapa betah jomblo

Sabtu, 07 Juni 2014

Individual SYSTEM

tahun lalu aku pernah punya band, empat bulan mondar mandir kafe sama mereka. lalu aku dipecat karena ga bisa nyanyi ._. (heran, baru ketahuan setelah selama itu). aku sedang kegerahan jadi malas nyeritain kronologinya. jadi dokumentasi saja deh






yang pasti semua berawal dari kegiatan hedon ini






Kamis, 05 Juni 2014

rupa-rupa rupa saya

akhir- akhir ini aku sering selfie, entah kenapa ._. dulu alesannya karena mukaku udah beda dari yang di foto di fb- fb itu. tapi ternyata tiap bulannya aku ambil foto, mukaku ternyata ga stabil ._.



10 Januari 2014

27 Maret 2014

1 April 2014

3 April 2014

11 Mei 2014

Masih 11 Mei

13 Mei 2014

5 Juni 2014

Rabu, 04 Juni 2014

Minta Tenang

"Tenang saja, perpisahan ini tidak menyedihkan. yang menyedihkan adalah bila habis ini saling lupa"

          ujar ibuku, disela- sela nafas terakhirnya. ketika aku yang lama ia diamkan karena tingkah laku ku, mengecup keningnya. ah, keriputnya pun terasa lembut. bayangan- bayangan masa lalu menyeruak, memaksa untuk kukenang di momen- momen yang waktunya mendesak begini. ketika ia mengucapkannya, yang kudapat bukan pandangan dingin seperti yang selama ini kudapat. pandangan itu benar- benar pandangan seorang ibu. seorang wanita yang tidak membunuhku ketika masih bayi.

          ya, begitulah ibuku selama lima tahun terakhir ini. sinar mata yang dia keluarkan untukku adalah pandangan jijik, seakan memandang karena terpaksa, karena badanku yang sebesar ini tidak mungkin tidak kelihatan di rumah sempit kami. padahal belasan tahun yang lalu, tatapannya menenangkan, seakan ketika aku menangis, aku seolah mendengar ia berkata 

"jangan kecewa, sabar sayang"

          dia yang mengajari aku mengucapkan kata- kata baru, dia yang menghendaki aku mengucapkan kata- kata bagus. dia yang dengan bimbang tanya dengan siapa aku pergi. dia yang menanggung malu ketika aku bertindak memalukan. bahkan ketika perbuatanku tidak bisa dia nalar pun dia tidak mengutukku menjadi batu.  

          dia yang menanyakan kabarku disaat aku tinggal jauh kepada Tuhan, dengan lunglai, karena aku pergi dengan amarah. ketika aku kembali, pun, meski caranya memandangku telah berubah, ia tetap membukakan pintu. dia tidak menganggapku hilang.

          mungkin dia marah ketika mas kawin dari almarhum suaminya kucuri, lalu kujual untuk urusanku sendiri. mungkin dia kecewa, ketika aku pulang dengan bau alkohol dengan diantar seorang wanita dengan pakaian yang baginya setengah bugil. mungkin dia murka ketika aku mendengus ketika dia mengingatkan aku untuk kembali mencium sajadah. 

        lalu saja mengkin dia dengan menahan semua di batinnya seperti selalu pun akhirnya menjadi penyakit yang lalu boleh menggerogotinya. kulitnya kini kendor, karena kurus mendadak. yang kemudian sekarang, mati.

         "tenang saja, ibu. yang menyakitkan bukan perpisahan. tetapi jika sudah begitu saling benci"

        dengan getar, ujarku, sembari mengiris daging pahanya, untuk makan siangku
         




terinspirasi dari lirik- lirik lagu The Panas Dalam Bank

Selasa, 03 Juni 2014

Optimis Nahas!

kalau baca postingan tentang aku di blog Caffeine in pink terutama paragraf sebelas dan duabelas (btw postingan itu fiktif ga sih? akunya ga inget kejadiannya), pasti pada mau tahu kenapa sekarang hidupku kayaknya tenang banget kayak ga ada masalah. mau tahu kan. iya aja biar tulisan ini lanjut.
aku jadi orang yang kayak ga punya masalah begini ada tipsnya; yaitu aku selalu OPTIMIS

yak! aku selalu optimis mendapat hasil yang buruk!

paham ndak? begini. kalau sebelum begini aku tampak seperti lelaki gloomy yang selalu murung, itu karena aku merasa sudah berjuang sedemikian rupa sampai- sampai kurus (beneran!) tapi hasilnya ga memuaskan.

lalu sebuah wahyu datang dari seorang Pidi Baiq, dia berkata, 

"aku tidak dapat mengubah kehidupan, tapi mungkin aku bisa mengubah cara pandangku terhadap kehidupan" 

well, dari itu aku berfikir,  "bener juga nih!yang membuat gloomy dan galau itu disebabkan kita yang menikmatinya, kalau endak pasti udah berhenti dari dulu- dulu." semenjak itu aku mengubah pola pikirku, menjadi seperti kalimat yang aku cetak tebal itu.


masih ga paham? gini. dengan optimis akan mendapat hasil yang buruk, aku selalu siap dengan apapun yang terjadi. beda dengan orang yang mikirnya ketinggian, jatohnya jadi onggokan gombal juga. karena kau tahu?

Karena yang menyakitkan bukan kenyataannya, tapi ekspektasi yang berlebihan

Misalnya nih kamu mau nembak orang, kamu kudu yakin bakal ditolak. kalau ternyata diterima kan ya syukur, tinggal lajutin aja orang maunya gitu. tapi kalau beneran ditolak, kau bisa dengan santai nan gagah berkata pada yang nolak "aku sudah tahu!" saat itu juga, sambil berjalan ke kantin beli es sirop dibungkus. kenapa? karena boleh

dengan begitu, jiwamu ga akan rapuh. paling cuma dikira sakit. iya. jiwanya

Kalau kata Yauma Shofyan di status facebookku yang kukembangkan menjadi postingan ini, 

"Hope less do ore..."

Minggu, 01 Juni 2014

aku tengah berpikir membuatkan ilustrasi untuk setiap postingan yang ku tayangkan, sehingga blog ini benar- benar menjadi blog yang orisinil buatanku. tentu saja tidak bisa untuk postingan maurice millet, karena fotonya dibutuhkan untuk bukti.

Hidayah Datang

Kata ibuku, kemarin Hidayah datang. Membawa bingkisan donat katanya. Disuruh Tuhan katanya. Sayang sekali waktu itu aku sedang tidak ada di rumah. Apakah Hidayah dan donat- donat itu tahu kalau aku saat itu aku tengah bercumbu?

“nanti katanya mau datang lagi.” Kata Ibu tadi pagi sembari mengipasi mayat adikku agar tidak dihinggapi lalat. Mungkin sekarang hidayah sudah di rumah. Tapi demi Tuhan, aku benar- benar lupa. Mau pulang pun tanggung, sudah ditengah permainan ini.

“besok, hidayah datang lagi tidak ya?” pikirku, sembari mengulurkan beberapa lembar rupiah ke desi, sembari memakai celana.


besok aku mau seharian saja dirumah, biar kalau Hidayah datang, aku bisa menjamunya, dan menerima titipan surat tanda pemberian maaf dari Tuhan. Biar aku bisa masuk surga. Tidak seperti bapakku, hanya karena soal administratif, dia harus kehilangan tiket masuk wahana mewah itu.




Rekam Jejak

  • 7 Januari 2012, hari Sabtu dan aku baru saja mengupas salak. Suamiku belum pulang dari cari uang. Biar jadi kejutan untuknya, testpack ku menunjukan dua garis.
  • 3 Mei 2012, hari Kamis. Suamiku menemaniku memilih baju bayi untuk anak pertama kami. Dia maunya biru, aku maunya merah jambu. dia mengalah. dia tahu aku keras kepala.
  • 12 September 2012, hari Rabu. Di kamar bersalin. Suamiku cemas sekali. dasar lelaki panikan.
  • 7 Desember 2012, hari Jumat. Teman- temanku mengadakan Garage Sell. Aku menaruh baju bayi yang kapan lalu kubeli. Kububuhi tulisan dalam secarik kertas diatasnya.



“untuk dijual : set baju Bayi, sepatu, mangkuk, dan dot. belum pernah dipakai”

Sabtu, 31 Mei 2014

"Yang menarik itu kalau bukan temennya mantan ya mantannya temen"

Wita, yang melulu sial soal begini

Jumat, 30 Mei 2014

"Dhik, kamu mau hidup monoton sama saya?"

_Wita, kepada embuh

Jika Aku Menjadi (tetangga) Presiden


apakah presiden akan melapor ke RT setempat jika ada tamu menginap?

sebagai warga RT, apakah presiden terdaftar dalam arisan bapak- bapak?

apabila anak atau cucu (mantan) presiden mau membuat KTP, apakah harus meinta surat pengantar dari RT setempat?

di gardu ronda, apakah nama presiden tertera di salah satu kolom jadwal ronda?

apakah ibu negara termasuk orang yang suka ngerumpi dengan tetangga lain?

presiden adalah warga indonesia yang rumahnya masih berada dalam lingkup RT yang dipimpin oleh pak RT (?)

Rabu, 28 Mei 2014

Vivelaquavinc

aku punya teman. kenal di aplikasi chatting Nimbuzz tahun 2007an (katanya beliau, ingatanku tentang jaman segitu rancu). 

dia orang yang suka ngamuk- ngamuk kalau ku kerjai, atau setidaknya aku cukup berpura- pura bloon untuk mendapatkan reaksi itu.

bukti


katanya dia, dulu aku naksir dia. aku lupa. 

gapapa. 
menurutku.

tapinya dia sambat

salah satu orang yang tahu aib- aib ku, lagi- lagi, bahkan yang aku lupa.


dia yang menghendaki aku tidak lagi memainkan hati wanita. padahal aku tidak pernah merasa. 



dia yang sekarang tidak bisa kuhubungi, mungkin dilarang suaminya
tapi tidak katanya

nyalahin aku yang males sms katanya

dia yang kupanggil teteh
"Kenapa harus cinta produk dalam negeri? kupikir cinta tak sebatas urusan administrasi dan teritorial"


_Wita, penyuka buah- buahan

Senin, 26 Mei 2014

Karya teman teman |(^o^)/

nya! pada jaman dahulu kala aku yang saat itu sedang suka makan jagung bakar, meminta beberapa temanku untuk menggambar ulang karakter manapun yang ada di komikku dengan style mereka. dan ini dia yang mereka bikinken buat aku. thanks! gambar- gambar akan di update kalau ada tambahan dari teman- teman lainya. yg udah janji mau bikinin tapi ga kunjung ngasih, aku nunggu lhoo :(

Bikinan temen sefakultas yang produktif bet bikin komik, Ganes P Noviandra, ownernya Nopan Creative. dia yang paling cepet bikin friendartnya.




kalau yang ini bikinan Bloo. yak, aku cuma bisa memberi deskripsi itu, aku ga tahu nama asli maupun wujudnya. jenis kelaminnya mungkin laki- laki. kalau dari cerita, dia kerjanya jadi ilustrator entah dimana. tapi aku suka lho gambarnya ini, seakan mashup karakter bikinanku, the simpsons, dan disney's herculles.

kalau ini bikinan.. emm.. lupa ._. (tiba tiba ada monyet nyakar) eh! maksudku ini bikinan si ikik, Rizky Fitria al-Fahmi. dia bikinnya ga digital lho, tapi manual dengan pensil warna. aku memindainya pun hanya dengan kamera hp. tenang nok, nanti nek aku ada budet aku pigurain kok


kalau yang dua ini, bikinannya Paul yang selama ini ngewarnain komikku, dia janji mau ngasih yang udah diwarnain, tapi ndak kunjung tiba. huftt

Update! gambar dari M Daniel Fahmi Rizal yang baru berapa hari lalu disudahi kemahasiswaannya (bareng si ganes juga). mungkin sekarang dia pengangguran sehingga sempat menggambar buatku


well, yang janjiin mau gambarin buat aku masih ada Irwin, Ega, Dhelli, dan shelba. yang ga aku mintain boleh lho kalo mau nambahin. bloo aja janji mau bikinin lagi. :3

makasih teman- teman!

Siapa yang meloloskan?

pernah melihat stiker di kendaraan umum di mana di gambar tempel itu tertera kalimat yang intinya kendaraan itu sudah lolos uji emisi?

pernah kaget karena meski sudah lolos uji emisi asap hitam masih mengepul dari lubang pantat kendaraan itu? nah, jadi siapa yang menguji sih sebenarnya? kok bisa lolos?

btw ini komik yang kapan lalu kubuatkan untuk Tikawidy, tapi sepertinya tidak menang. bwehehe. biarlah.
ide cerita sumbangan dari Andreasnova yang kemaren lalu barusaja wisuda dan ditetapkan sebagai mahasiswa dengan masa studi terlama oleh prodi sastra perancis, atau seperti itulah kira- kira gelarnya.

ngomong- ngomong, komik ini sudah lebih dulu ku upload di grup facebook 4koma Indonesia. nih link grupnya https://www.facebook.com/groups/1419569128309113/keren- keren lho isinya. banyak karya yg menurutku bisa jadi representasi postinganku yg sebelum ini, dimana kubilang "selama ada nyawanya, gambar pemula pun lebih menyenangkan untuk dilihat"

Sabtu, 24 Mei 2014

Roh

warning! ini cuma lanturanku, tidak tertata secara struktural dan tidak peduli kalau ada yang tidak setuju. meskipun kalau mau menyampaikan sangkalan juga silahkan


merindukanku? 
terimakasih.

sebenarnya aku pun ingin blog ini rutin menambah muatan baru, entah apapun wujudnya. 
lalu kenapa aku jarang update? 

inspirasi?
ah tai. olah saja apa yang ada, campurkan, tak perlu inspirasi yang hebat untuk membuat sebuah karya.
waktu?
kau pikir aku sibuk? kegiatanku sekarang cuma klusutan di kamar sembari chat bersama teman-temanku membicarakan cemilan ringan.

mood, iya, mood yang bagiku susah di kontrol. dan entah kenapa mood belakanan ini tidak menyenangkan.
jadi aku masih kekeuh kalau ditanya kenapa jarang update, kujawab "CREWET, AKU LAGI GA MOOD!"
*****


sebenarnya aku waktu lalu sedang serius membuat versi komik dari cerpen "minta hidup". dan sialnya, terhenti ketika sudah mencapai adegan klimaksnya, yaitu ketika tokoh utamanya membakar rumah yang berisi orangtuanya.

sebenarnya bisa saja kupaksakan mood ku untuk menyelesaikannya, toh paling cuma kurang 5 halaman. tapi ga semudah itu.

aku bukan tipe orang yang menggambar sejadinya, entah tujuanku untuk pamer kemampuan atau menampar orang atau mendapat jeruk atau mengejar popularitas. 

banyak tersebar kan di jejaring, komik- komik yang terkesan garing dan hanya dibaca sambil lalu, semacam jika itu dicetak dan dibaikan, orang hanya akan melihat sepintas lalu membuangnya.

bukaan.. aku ga bilang gambar- gambar itu jelek, banyak diantaranya malah sangat rapi. tapi ada satu hal yang menurutku hilang,

ruh

iya, bagiku, karya yang patut dihargai bukanlah karya yang mendetil, menang lomba, dijual mahal, ataupun takaran lain semacam itu, tapi ada tidaknya ruh dibalik karya itu. duh, aku pun susah menggambarkannya. jadi gini. 

ketika sebuah karya, dalam hal ini berupa gambar/komik, kadang ada yang ketika kita melihatnya, seakan- akan mata kita tidak mau lepas, ingin terus melihat, mempelajari tiap goresannya. bagiku, itu tanda sebuah karya memiliki ruh.

tidak peduli seberantakan apapun gambarnya, ketika si pembuat ketika dalam mengerjakan karyanya ia menyisipkan ruh dalam setiap goresannya, karya itu, setidaknya bagiku, jauh lebih berharga daripada yang digarap secara digital, serapi mungkin, menggunakan warna warni penuh gradasi ala komik- komik yang sudah terkenal.

sebagai contoh, komik lokal berjudul "Ken Arok : Kutukan Keris Empu Gondrong" karya Sigit Susigit terbitan Mejikuhibiniu Publisher tahun 2010, jika dilihat gambarnya (sori lho, lik sigit), ambyar! goresan goresan yang kasar maupun wajah karakter yang baru pindah panel saja sudah tidak mirip akan menjadi apa yang kalian lihat ketika membacanya. tapi ketika aku membacanya, ada sesuatu yang menahanku untuk tidak melepaskan mataku dari buku ini.

saya dan author komik jayus (bukan ahok) dalam acara sarasehan hari kemerdekaan. saya bukan sebagai MC dan beliau bukan sebagai pembicara


(btw kalo ada yang minat sama komiknya bisa beli di sini, mungkin. http://www.tokopedia.com/bakoelboekoe/komik-ken-arok-kutukan-keris-empu-gondrong-sebuah-novel-grafis)

sementara itu, ketika aku membaca komik lain secara online (ga mau sebut nama yeyeyeye) yang penggarapannya penuh rasa bangga oleh si penciptanya, olehku cuma, meh, basi. cuma kulihat sebentar dan enggan menyeriusi. mau itu digarap secara canggih, bagiku luweh

lantas apa komik- komikku memiliki ruh? kupikir iya. setidaknya teman- teman yang kutanya mengiyakannya. dan caraku memasukan ruh itu adalah aku merasa aku benar- benar ada di cerita itu, dan mengalami semua kejadiannya. setiap goresan yang kutoreh aku merasa terbawa dalam prosesnya. dan justru karena itulah, akhirnya pembicaraan ngalor ngidul daritadi kembali ke topik awal, aku tidak bisa menyelesaikan komikku yg ini, karena kau pikir aku tega membakar bapakku?

Rabu, 09 April 2014

Pertanyaan Tentang Hidup

ada yang suka buka blog ini tanpa aku harus menyebar link di jejaring? jika "YA" adalah jawaban anda, biar kuberitahu. aku sedang tidak mood membuat sesuatu. jadi mungkin akan makan waktu lama untuk postingan berikutnya

Jumat, 28 Maret 2014

Bird Song

"Burung menggunakan bahasa yang hanya diketahui oleh mereka sendiri, tapi aku cuma membutuhkan bunyinya di ranting pohon damar. jangan dibunuh"
 _Pidi Baiq

kali ini komikku (yang sekali lagi terimakasih kepada Paulina P4chan yang sudah membuatnya berwarna dan tikawidy yang memindainya) terinspirasi dari lagu Letto, Bird Song. lagu favorit dari band favorit. dan diatasnya kububuhkan quote dari pidi baiq, influence terbesarku, yang ada di buku At- Twitter.
selamat menikmati dan hargai karya orang lain ^^

btw, tokoh manusia itu ceritanya mas Noe, bukan maskotku yg biasa kalian temukan di komik lainnya, dan ini testimoni dari doi dong











Buat yang ga tau, ini lirik lagunya.


Senin, 24 Maret 2014

Hanyut

sialnya, seperti di judul, halaman pertama komik ini pun hanyut entah kemana. maksudku, ga ada di dalam folder file hasil pindai yang dikasih sama tika #ngeliriktikawidy

jadi, sebenarnya setelah sampul, kalian langsung baca halaman kedua, dengan kata lain. kalian tidak tahu kenapa si tokoh utama (ada usulan ide mau dikasih nama apa dia?) bisa berada di tengah laut. nanti kalau tika ngasih halaman yang hilang biar ku revisi.

well, sebaiknya sebelum baca komik ini sebaiknya baca dulu ini!

 komik "teuing~" versi monokrom
 http://ayodyaasmara.blogspot.com/2014/01/teuing.html
 komik "teuing~" versi kolorful
http://ayodyaasmara.blogspot.com/2014/03/teuing-edisi-warna-paul-ver.html

kalau yakin sudah baca dan ingat ceritanya bagimana, monggo ini dinikmati. boleh dicopas, tapi siapa sih yang mau? dan jaga tatakrama dalam karya cyber yak ;-)

























 THATS ALL FOLK'S!!