Total Tayangan Halaman

Minggu, 16 Februari 2014

Witalentine


WARNING!!
ini hanya tulisan curhat yang tidak penting dan tidak dirapikan kalimatnya sama sekali
read at your own risk


14 februari, alih- alih menjadi hari yang romantis, malah menjadi hari yang AWSOME! setidaknya buatku. dimulai dari malam hari, ketika mendengar kabar Gunung kelud (setelah sebelumnya mendengar letusannya dari kamarku) aku masih oh yes- oh yes saja, kupikir gunung kelud ada di mana gitu. letusannya pun pas itu kupikir suara kembang api perayaan tahun baru. tapi begitu tahu ternyata Gunung Kelud itu ada di Kediri, aku langsung melek total, keringat dingin dan panik sendiri.

bukan, bukan sesederhana karena ada di Pulau Jawa, aku sudah cukup masabodoh dengan bencana alam saat ini. tapi Kediri itu bukan sekedar daerah di Pulau Jawa, buatku, Kediri sama istimewanya dengan Cilacap dan Cianjur dan Bekasi. #eh 
maksudnya, di Kediri (dan kota lain yang kusebutkan) terdapatlah mantan kekasih yang sampai sekarang aku masih sering keinget, dan mungkin di suatu sudut hati #wuatchaaa masih ada rasa suka. walaupun putusnya udah tahun 2008 yang lampau. 

dulu sama mantanku ini sebenarnya ga lost contact, tapi ara- gara pacarnya dia yang sekarang kalah ganteng dan takut tersaingi olehku, maka semua koneksiku ke dia dilenyapkan. tapi bukan aku kalau tidak bisa menemukan celah sempit. caranya rahasia, tapi aku tahu akun fb dia yang baru.

kembali ke kalutku tentang kelud malam itu, aku pengen tahu dimana posisi dia sekarang, apakah di Kediri atau Malang, tempat dia kuliah. aku bisa saja mengirimi pesan FB ke dia, tapi resikonya terlalu besar, kalau cowoknya tahu, aku bakal kehilangan satu- satunya koneksiku. tapi ini urusannya sudah bencana. worthed untuk dilakukan.

kukirim pesan, ternyata dia cepat membalas, dia bercerita dia ada di Malang dan menghawatirkan kondisi keluaranya (aman kok tapi). well aku masih menyisakan sebuah pertanyaan untuk dia, tapi mungkin lain kali saja. dia masih hidup it sudah cukup.

setelah itu, aku baru sadar, keluargaku sendiri belum kubangunkan untuk mengingatkan mereka agar jangan mengunci pintu kamar. 

pagi harinya, aku dibangunkan Wima untuk ngecek internet karena ada isu gempa susulan sebesar 8sr dari SMS. saat itu aku nyadar musim salju telah tiba. what a White Valentine. ups, itu abu- abu, dan aku sedang di Indonesia, mana ada salju. ._.

berbagi kabar dengan kawan- kawan via whatsapp, ternyata seluruh jogja kena. yaudah sih, kemarin merapi juga gini. biasa aja.
memutuskan untuk pergi ke Utara untuk ngecek tongkrongan, ternyata Humaniora Foodcourt sepi! tapi mas yatno dan yu pariyem tetap buka. yaudah mayan. beberapa kawan datang menyusul, fred, velma, shaggy, dan schooby, eh maksudku; Tikawidy, Kak Didin, Pakde Nova dan terakhir Armadhoni. memutuskan untuk mengabadikan suasana, berikut adalah foto- foto dokumentasi fiksi tentang Abu Kelud, with love from kediri to yogyakarta :3

entahlah ini di mana, seseorang mengirimkan ini di grup whatsapp
dan teras rumahku.. hm.. biarlah

kakeknya ciprut. beneran ababil tua, pake hotpantdiatas salju #eh

warung nasi rames Yu Par dan kedai minum Mas Yat yang tetap buka di kantin Bonbin FIB

niatnya biar kesannya lari kenceng kayak sonic gitu
tikawidy the allmighty tetap makan minum di ruang terbuka


nggaje ditengah jalan humaniora bersama kak didin dan ambar diambil oleh tikawidy


banyak yang menghawatirkan astma ku ketika mereka lihat fotoku ini. well, Simply, i just.. can't resist.. the ash.. the panorama.. its look like a zombiemovie


badanku dulu tak segini, kalau tinggiku ga 183cm, aku udah gembrot pasti



yes, kak didin yang menang, menang tuo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar