Total Tayangan Halaman

Senin, 31 Oktober 2011

Hongib Hongib

AYO GELUT!!! AYO GELUT!!!
aku menantang setiap nurani hongib yang demi Allah tega teganya mengorek isi dompetku
menjumput lembar terahirku yang sejujurnya MasyaAllah hendak kugunakan hidup hingga minggu depan
apa salah aku hanya karena jalanan terlalu penuh aku menginjakan ban ban tipisku di marka jalan kekuasaanmu

Ayo Gelut!!
kau seharusnya tahu tak ada celah bagi seorang rakyat seperti aku yang slalu bahagia bila ada pesta resepsi menang melawan tenaga badak penegak undang undang lampu merah
membayangkan terkena tempelengmu mungkin aku akan keluar biaya lebih banyak untuk opname karena mungkin kepalaku akan terlepas dari tempat nongkrongnya
tapi ini soal harga diri bung!
teringat kata seorang teman yang usianya di atasku berkata awakku remuk rapopo sing penting kowe yo loro
andai pria pria gemuk yang gemar duduk duduk baca koran di pos mereka atau pria pria gemuk yang ada di sebrang jalan menunggu pelanggar lalu lintas atau pria pria gemuk yang tertidur di senayan sana tahu
andai pria pria gemuk itu tahu bahwa keadaan ekonomi setiap orang tidak sama
MEREKA PASTI TAHU
hanya tak mahu tahu
MEREKA HARUS TAHU
tak perlu diberi tahu
bagi mereka di tanggal tua tetap bisa makan enak dengan keluarga atau selingkuhan mereka
membayangkan mereka menelan setiap butir nas aking akan sama hasilnya dengan membayangkan melihat surga

Ayo gelut!
hanya dalam teks teks yang ku ketik aku berani menantang berkelahi para hongib itu
membayangkan aku berkata seperti itu tepat di depanmu saja membuatku bangga
aku ingin menjadi pahlawan layaknya robin hood yang berani melawan hongib hongib dan dielu- elukan rakyat
yang diperankan oleh aktor tampan di sinema sinema entah holiwudatau boliwud

ayo gelut!
masih memendam dendam dariku meskitelah bertahun terjadi
menciptakan aku memiliki rasa antipati terhadap polisi
ayo gelut!
andai aku tak bisa mati seperti perompak dalam pirates of carabian jilid pertama aku akan dengan langkah tegap mengencingi setiap posko yang kau tumpangi,
tak peduli saatitu kau sedang bersantai atau menilang
weh weh luweh ayo gelut!
lepas itu sabuk bercenthelkan pistol dan peluit dan handy talkie dan kadang terselip jimat wasiat keselamatan dari dukun-dukun
lepas itu sepatu bersol keras yang paste marem mendarat di tulang tulangku
lepas itu baju kebesaranmu supaya negara ini tidak terlalu tercoreng namanya
lepas itu pelajar pelajar berkantong cekak yang kau tilang karena keberanian mereka mengacuhkan peluit peringatanmu
lepas itu semua dan ayo gelut!
semoga ajian yang kupelajari di suatu padepokan ilmu hitam kelak akan membantuku menyematkanmu di pemakaman yang layak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar