Total Tayangan Halaman
Senin, 31 Oktober 2011
Tuhan, jatuhkanlah dari langit sebongkah daging lengkap dengan semua lalapnya
LAPAR!
Pria pria gembel menjerit meminta tuhan memberi mereka sebongkah daging panggang lengkap dengan segala lalapannya jatuh dari langit.
betapa cerdasnya mereka menganggap tuhan mau mendengar doa mereka yang membiarkan anak- anak mereka dibeli untuk diperas tenaganya.
mereka bahkan tidak sempat untuk iri kepada orang orang gembrot yang menimbun kekayaan di perutnya.
yang membekali anak anak mereka dengan seperempat dari kekayaan negara.
para lacur tak ambil pusing dari itu,
selama pria pria gemuk masih membutuhkan mereka,
tidak susah meninggalkan suami mereka yang gembel yang telah menjual anak mereka.
anak anak mereka yang telah laku enggan berfikir.
untuk apa sekolah, aku lahir untuk mengamen, kutepukkan tanganku, kenyanglah aku,
tak jauh bereda dengan raja raja
tak sama dengan anak anak konglomerat yang dikekang dan dijejali dengan ilmu ilmu bimbingan belajar
mereka frustasi dan lari menghampiri daun daun nikmat dari surga
ah.. ada anak kecil menangis, berakting agar para dermawan mau memberi mereka makan,
ANDAI bocah kecil yang menangis itu mau memberi sertifikat tanda terimakasih,
percayalah, akan makin banyak dermawan di dunia ini.
banyak cara untuk hidup senang.. tak perlu jujur, lihat mereka.
lapar
dusta
kenyang
lapar
diam
mati
lapar
jujur
lapar
lapar
lapar
mati
muntah
kenyang
haram
kenyang
haram
gampang
uang
dusta
lapar
sekarang aku yang lapar, tak mau aku menggelepar, tepar
aku ini mahasiswa, bukan gembel seperti mereka
aku punya ijazah dari sekolah dasar hingga tamat sma, apa guna?
aku gadaikan saja. demi menghentikan alunan nada ukulele di perutku
tolol, siapa yang mau menggadai ijazah, tak laku tuk dilelang
ya! mahasiswa seperti aku tak berbeda dengan pria gembel yang meminta makan kepada tuhan
lalu,
kenapa aku tidak berdoa seperti mereka? bukankah sama saja?
aku menjerit,
LAPAR!
lalu kenapa? tunggu sejenak, nanti mati juga
LAPAR!
sabarlah, tak akan lama
LAPAR!
ya ya, aku tahu
TOLOL, membiarkan jalan pikiranku di isi kelaparan,
otakku masih berjalan, otak ku masih benderang,
aku adalah mahasiswa yang mampu berfikir,
aku melambangkan masa depan negeri ini!
tapi aku memang tolol, terbukti aku telah dikuasai oleh lapar
lapar yang sangat,
aku tak mampu mengelola uang yang setiap bulannya dicarikan orang tuaku entah bagaimana caranya
sekarang aku hanya bisa menjerit, lapar!
tak ada bedanya dengan gembel gembelsuami pelacur yang menjual anaknya
terdiam aku di kamar kos yang harus dibayar sewanya bulan depan
dan aku masih harus menahan lapar bulan depan
KERJA, KERJA, KERJA!
bergerak saja aku tak bisa, mataku kosong, aku lapar
aku menjerit,
LAPAR!
ya Tuhan, jatuhkanlah dari langit sebongkah daging lengkap dengan semua lalapnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar